RSS

Kamis, 03 Juni 2010

Waspadailah Industrial Bronchitis!

PADA umumnya, bronkitis merupakan peradangan pada saluran pernapasan utama paru-paru. Bagian utama paru-paru itu disebut bronkus. Bronkitis disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Bakteri atau virus yang mengiritasi bronkus mengakibatkan terjadinya pembengkakan.
Selain itu, bronkitis dapat disebabkan oleh rokok, asap, gas, debu dan zat-zat yang merangsang lainnya. Bisa juga terjadi karena adanya komplikasi dari penyakit lain seperti batuk rejan, campak atau tifus. Asap yang berbentuk dapat mengandung polutan yang dapat merusak kesehatan seperti jelaga atau debu yang bisa mencapai paru-paru. Dari salah satu penelitian yang dilakukan WHO diketahui bahwa setiap tahun polusi udara di dalam ruangan mengakibatkan angka kematian 1,6 juta orang yang berarti 1 kamatian pada setiap 20 detik.

Bronkitis dapat terjadi secara akut dan kronis. Bronkitis akut biasanya merupakan penyakit ringan dan jangka waktunya pendek. Dapat sembuh dengan sendirinya secara sempurna. Namun, apabila terjadi secara berulang-ulang, bronkitis akut beralih menjadi kronis. Bronkitis menahun atau kronis ditandai dengan tersumbatnya saluran pernafasan secara kronik. Terjadi secara lamban dan lama-kelamaan menjadi parah. Bila tidak segera ditangani, akan menyebabkan penyakit paru-paru serius. Misalnya, ada pembentukan jaringan-jaringan ikat atau komplikasi serius lainnya.

Faktor Penyebab dan Gejala

Ada salah satu jenis bronchitis yang harus diwaspadai juga, yaitu industrial bronchitis. Industrial bronchitis adalah peradangan saluran udara besar paru-paru pada orang yang bekerja di sekitar debu, asap, atau zat lain yang bisa menyebabkan gangguan pada pernapasan.

Menurut dr Pradjana Paramita dari Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, tak hanya debu yang bisa menjadi penyebab industrial bronchitis. Menurutnya, bahan kimia di udara disinyalir juga bisa menyebabkan industrial bronchitis. “Penyakit industrial bronchitis biasa disebut juga dengan penyakit paru-paru kerja,” katanya.

Penyakit ini umumnya disebabkan oleh lingkungan kerja seseorang. Udara kotor menjadi penyebab utama bronkitis jenis ini. Debu dan asap yang masuk ke dalam paru-paru mengumpal dan membentuk endapan di dalam paru, sehingga menyebabkan orang sulit bernapas terutama ketika bekerja. Rokok juga bisa menjadi salah satu pencetus penyakit ini.

Pada kasus berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang muncul demam tinggi selama 3-5 hari disertai batuk selama beberapa minggu. Bisa lebih dari 3 minggu dan terjadi secara berulang-ulang, bisa hingga beberapa bulan. Batuk biasanya merupakan sinyal dimulainya bronkitis.

Pada awalnya, batuk tidak berdahak. Satu hingga dua hari kemudian akan keluar dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya, dahak bertambah banyak. Berwarna kuning atau hijau. Terkadang dahak yang dikeluarkan pun dalam jumlah yang banyak. “Dahak ini berasal dari bagian paru yang terinfeksi,” terang dr Pradjana Paramita.

Gejala lainnya adalah orang sulit bernapas ketika bekerja. “Selain mengeluhkan batuk yang berkepanjangan, biasanya pasien juga mengalami sesak napas,” katanya. Sesak napas terjadi karena sumbatan pada saluran udara. Penderita merasakan sesak napas ketika berolahraga atau melakukan aktivitas ringan. Bahkan sering ditemukan napas yang berbunyi. Semua gejala umum ini juga diikuti dengan keadaan pasien yang mudah lelah.

Diagnosis dan Pengobatan


Diagnosis ditegakkan berdasarkan kondisi klinis pasien. “Diagnosa juga dibantu dengan pemeriksaan thorax pasien untuk mengetahui kondisi umum paru-parunya,” sambung dr Paramita. Pada penderita industrial bronchitis akan ditemukan kondisi paru-paru yang seratnya lebih kasar dibandingkan dengan kondisi paru-paru sehat.

Pada umumnya, pengobatan yang dilakukan hampir sama seperti pengobatan penyakit paru-paru lainnya. Tujuan pengobatan adalah menghindari sebstansi yang menyebabkan iritasi.

“Obat yang diberikan untuk mengurangi batuk dan mengencerkan dahak pasien. Jika pasien mengalami sesak napas, kita akan memberikan inhaler,” katanya. Penggunaan antibiotik juga sangat diperlukan. Jika penyakit ini tidak ditangani secara serius, penyakit ini bisa berubah menjadi kanker paru-paru.

Meski beberapa kasus bronkitis industri sembuh tanpa pengobatan, namun penyakit ini bisa mengalami pengulangan pada 10 tahun mendatang. Dengan kata lain, jika sekarang dampak ini tidak kelihatan, bukan berarti bahwa orang terbebas dari penyakit ini. Dampaknya baru dirasakan kelak.

Karena itulah, dr Paramita menganjurkan untuk menghindari pencetus awal penyakit ini. Cara terbaik tentu saja mencegah. Untuk mencegahnya, perbaikilah ventilasi di tempat kerja, gunakan masker, dan hindari rokok.

sumber : okezone.com

0 komentar:

Posting Komentar