RSS

Kamis, 03 Juni 2010

Birokrasi Indonesia Termasuk Paling Inefisien

Indonesia bersama India dan Filipina termasuk dalam negara yang paling tidak efisien dalam hal birokrasi. Hal itu terjadi tidak saja terhadap warganya sendiri tetapi juga terhadap warga asing.

Dalam survei terbaru Political and Economic Risk Consultancy (PERC) seperti dikutip dari AFP, Kamis, (3/6/2010). Para ekspatriat pelaku bisnis di Asia yang dirilis kemarin, terungkap bahwa kondisi itu bisa saja menyebakan investor menghindari berbisnis di negara bersangkutan.

Sedangkan untuk negara yang paling efisien birokrasinya, berdasarkan survei PERC adalah Singapura dan Hong Kong yang selama ini dikenal sebagai pusat keuangan di Asia.

“Birokrasi di beberapa negara Asia telah menjadi pusat kekuasan dalam beberapa hal sehingga harus ada upaya untuk secara efektif menuju reformasi oleh para politisi dan pejabat ditunjuk,” kata PERC dalam pertanyaan resminya.

Di Indonesia, ujar PERC, pemerintah dinilai gagal melaksanakan reformasi sehingga berkontribusi atas pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang menerima tawaran sebagai managing director di Bank Dunia.

"Meskipun mandat pemilihan yang kuat Presiden Susilo, dia tidak memiliki kekuatan untuk benar-benar memperbaiki birokrasi Indonesia," kata PERC.

Secara keseluruhan, urutan Indonesia dalam hal efisiensi birokrasi menempati posisi kedua terburuk di Asia setelah India. Berdasarkan standar penilaian 1 hingga 10, di mana angka 10 adalah berarti yang terburuk, India mengoleksi skor 9,41, diikuti Indonesia (8,59), Filipina (8,37), Vietnam (8,13), dan China (7,93).

Sementara Malaysia berada di urutan ke keenam terburuk dengan skor 6,97, kemudian Taiwan (6,60), Jepang (6,57), Korea Selatan (6,13), dan Thailand (5,53). Sedangkan Singapura yang telah menjalankan birokrasi paling efisien mendapat skor 2,53, diikuti Hong Kong (3,49).

sumber:okezone.com

0 komentar:

Posting Komentar