Bank Indonesia (BI) kembali memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di level 6,5 persen, dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan inflasi kedepan.
“Rapat Dewan Gubernur BI pada awal 2010 memutuskan mempertahankan BI Rate di 6,5 persen. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan beberapa bulan yang lalu tetap konsisiten. Level itu masih sangat rasional mdan masuk akal, dengan tingkat inflasi ke depan,” terang plt Gubernur BI Darmin Nasution di Gedung BI, kemarin.
Menurut Darwin, risiko inflasi belum akan timbul pada semester 1-2010, sehingga tingkat BI rate saat ini masih sangat kondusif dalam menjaga stabilitaskeuangan dan mendorong intermediasi perbankan.
“Perbaikan kondisi ekonomi terus berlanjut. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2009 mencapai 4,3 persen walaupun dampak krisis ekonomi global belum selesai. Perbankan juga bertahan dalam gejolak eksternal karena kebijakan yang diambil,”tutur Darmin.
Darmin menyatakan, daya tahan perekonomian domestic masih cukup kuat dibarengi penurunan tekanan inflasi. Inflasi 2009 tercatat sebesar 2,78 persen, dibawah sasaran inflasi BI sebesar 4,5 persen plus minus 1 persen.
Rendahnya inflasi tahun 2009 sejalan dengan moderatnya pertumbuhan ekonomi, menguatnya nilai tukar rupiah, menurunnya harga-harga komoditas dunia, dan penurunan harga BBM dalam negeri.
Perkembangan positif pada laju inflasi dan nilai tukar rupiah sejauh ini mampu menjaga ekspektasi pelaku ekonomi tentang stabilitas ekonomi makro sekaligus menurunkan risiko dan memberikan kepastian kepada pelaku ekonomi baik di sector riil maupun di sector keuangan.
Ke depan, seiring dengan pemulihan ekonomi, laju inflasi 2010 sedikit meningkat namun masih pada kisaran 5 persenplus minus 1 persen.
sumber:Rakyat Merdeka
0 komentar:
Posting Komentar